Selasa, 29 November 2016

seni ukir madura

Di Pulau Madura dan sekitarnya kita akan menemukan berbagai ragam ukiran baik itu di Masjid, di rumah-ru­mah, di perahu, di pemakaman, maupun di tubuh manusia. Hal ini membuktikan bahwa pada dasarnya masyarakat Madura perasaan­nya halus, penuh rasa seni. Ukiran-ukiran itu bervariasi baik bentuk, ukuran, motif, warna, bahkan gayanya, namun ada saja ciri-ciri yang menunjukkannya sebagai khas Madura. Kalau melihat perahu yang bertebaran di laut, kita segera dapat membedakan mana perahu Ma­dura dan mana yang bukan, bahkan asalnya secara lokal seperti Pa­mekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep, Sapodi dan lain-lain, teru­tama karena adanya ciri ukiran atau hiasan pada perahu itu.
Ukiran Madura antara lain dapat dikenali dari ciri-ciri penampil­annya yang lugas/sederhana, kasar/gagah, menonjol/merangsang, ge­muk/besar. Warna-warna yang banyak dipakai adalah merah (merah tua), hitam, putih, kuning (dan brons), hijau, biru.
Dapat dikatakan ukiran Madura, bersifat tradisional sebab penga­lihan ketrampilan ini secara turun-temurun dan masih selalu memper­tahankan teknik, bentuk maupun motif yang mereka terima secara turun-temurun pula.
Sejak kapan masyarakat Madura mulai mengukir, tidak diketahui dengan pasti. Sekurang-kurangnya sejak masa kejayaan kerajaan Singasari-Majapahit di Jawa Timur (sejak ± abad ke-I3) sudah ada ukiran-ukiran relief gaya klasik yang indah sekali dan mendapat pe­ngaruh budaya Hindu/Buddha sangat kuat. Pengaruh luar seperti Cina, Timur Tengah, Eropa, bertubi-tubi merasuk seni ukir Madura. Semua pengaruh itu jelas meninggalkan jejaknya yang diterima oleh seniman Madura secara selektif tanpa mengancam kelestarian seni ukir Madura sendiri.
Hasilnya yang kita lihat sekarang adalah motif yang kaya akan variasi dicerna dalam gaya, watak dan keperluan Madura sehingga bobot seninya justru bertambah.
Dari kekayaan ragam hias (motif) yang beraneka rupa dapat kita kaji berapa reseptif dan luwesnya budaya Madura yang tampaknya kaku itu seperti:
  • Tetumbuhan, terutama sulur gelung ("janggoleng") yang diguna­kan juga untuk menggayakan kepala kala, manusia atau hewan dalam sulur-sulur; bunga-bunga dan buahan.
  • Binatang, baik yang natural maupun super-natural seperti kuda, ular naga, burung phunix, burung merak, singa, kijang dan masih banyak lagi.
  • Motif bingkai, biasanya geometris.
  • Benda-benda alam, baik naturalistis maupun simbolis seperti surya, cakra, gunung, laut, awan, kilat.
  • Senjata, seperti keris, pedang, tombak, clurit, tameng, pecut dan lain-lain.
  • Huruf-huruf Arab yang digayakan (Kaligrafi).
  • Motif mahkota, piala, payung.
  • Wayang dan sedikit orang dan lain-lain.
Secara garis besar ukiran Madura ada empat macam, yakni:
  • "dalessan", yakni kombinasi torehan dan cekungan;
  • "lapadan", relief dengan dasar yang rata;
  • "karawangan", ukiran tembus;
  • "karangkangan", tembus dan bertumpang-tindih sehingga lebih bersifat tiga dimensi.

Barang-barang yang diukir atau dihias dengan ukiran meliputi hampir segala benda yang layak diukir seperti:
  • Bangunan, rumah ibadah, istana, rumah tinggal biasa, cungkup makam dengan perlengkapannya seperti pintu, langit-langit, angin-angin, tiang, dinding, gerbang, mimbar, tempat tidur, mebeler, perbingkaian, bingkai cermin, mimbar.
  • Perlengkapan kesenian, perancah gamelan, berbagai topeng, pa­kaian tari dan lain-lain.
  • Peralatan transportasi, dokar, gerobag, perahu, gerobag sate, pi­kulan.
  • Nisan-nisan kubur, seperti pada pemakaman di Arosbaya, dikompleks Mesjid Raya Bangkalan, pemakaman Asta Tenggi Sumenep, pemakaman Ratu Ebu Sampang dan lain sebagainya yang diukir sangat rumit dan indah.
  • Peralatan karapan sapi, "kleles", pakaian lembu karapan dan lain-lain.
  • Benda-benda kesenangan, sangkar burung, sangkar bekisar, tang­kai dan sarang keris atau senjata tajam lainnya, tongkat, pipa rokok.
  • Benda-benda perhiasan: hiasan rambut, gelang kaki ("binggel") hingga alas kaki (kelompen).

Mengingat akan barang-barang berukir tersebut maka bahan yang diukir bermacam-macam, seperti kayu (ini yang terutama), batu, besi, tembaga, logam mulia, kulit penyu, tulang/tanduk/gading, lepa. Sedangkan peralatan yang dipergunakan secara tradisional seperti:
  • "paju" yakni pahat lurus berbagai ukuran;
  • "cokorong", pahat bengkok berbagai ukuran;
  • "peyol", pahat miring berbagai ukuran;
  • "putar kayu", kikir kayu;
  • "kaloso", ketam runcing;
  • "cocong", ketam segi tiga;
  • "panggerong", ketam pendek;
  • landasan, palu, gardem dan lain-lain.

Tempat-tempat ukiran kayu yang masih terkenal hingga sekarang seperti:
  • Karduluk (Sumenep).
  • Aeng tongtong (Sumenep), pegangan dan warangka keris.
  • Gunungsekar (Sampang), ukiran ranjang "pale' obi".

Ukiran Madura umumnya diselesaikan cepat dengan tehnik me­ngukir yang cekatan. Pada kayu digambari dengan pensil atau ditem­pel kertas karton. Alat-alat pemahat disediakan di sebelah kiri dan langsung dimainkan dengan cepat diatas bahan ukir dengan pemukul di tangan kanan. Kadang-kadang pemukulnya telapak tangan saja.
Nah, para peminat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang seni ukir yang sangat menarik ini dapat menghubungi Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten setempat, khususnya Seksi Kebudayaan. Bila pengunjung Madura menghendaki melihat ukir-ukiran yang sangat indah dan juga bersejarah dapat kami sebutkan antara lain: Gedung Kabupaten lama Bangkalan dengan museumnya, Masjid Jami Bangkalan, Makam Aer Mata Arosbaya yang telah dipu­gar oleh Depdikbud, Masiid Raya Sumenep, istana Sumenep dengan museumnya (yang sudah dipugar) dan pemakaman Asta Tenggi.

Sabtu, 26 November 2016

seni peran

SENI PERAN
Pada pementasan Teater, seringkali seseorang yang memerankan Tokoh, mendapat kritikan karena permainannya yang jelek. Untuk megurangi kritikan tersebut, mungkin seorang actor / Akrtis harus lebih mengetahui dan mempelajari tentang apa itu SENI PERAN.Mari kita sama – sama belajar dan mengetahui SENI PERAN, agar sebagai AKTOR / AKTRIS dalam memerankan Tokoh didalam teater nantinya, kita dapat meminimalisir / mengurangi kritikan yang akan didapat.
Agar mudah kita pakai saja metode TANYA JAWAB.
Berikut ini adalah Tanya jawab seputar Seni Peran.

Apa yang harus dilakukan agar menjadi aktor yang baik?

Hakiki seni peran adalah meyakinkan. Jika berhasil meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor benar, itu sudah cukup. Ada beberapa harga dari pemain, disamping yang meyakinkan dan itu benar, yakni pura – pura, meniru atau/dan tidak meyakinkan. Yang tidak meyakinkan, tentu kurang baik. Pura – pura juga tidak baik. Dalam hal meniru, jika meyakinkan tidak apa – apa. Intinya sekali lagi permainan harus mampu meyakinkan penonton.
Alat actor adalah tubuh / raga dan sukmanya. Itulah yang harus terus menerus di asah dan dilatih agar siap dalam menghadapi, menggali dan memainkan peranan. Untuk itu ada beberapa langkah dan tahapan yang harus diperhatikan.

1. Melatih Kelenturan Otot – otot Anggota Tubuh.
a. Leher-mata (ekspresi) mulut.
b. Tangan ( jari – jari, pergelangan, lengan dan bahu).
c. Kaki (pergelangan lutut - tungkai – langkah).

2. Melatih Pernafasan.
a. Bernafas dengan benar dan terkontrol adalah pemupukan energi kreatif.

3. Membaca (kejelasan kata,suku kata dan huruf mati).
4. Mengeja huruf hidup (A-I-U-E-O)

Kemudian Empat Langkah Menuju Penciptaan :
1. Melatih suara/vocal.
a. Pengasaan alat ucap (eja, baca, paham, arah, rasa, cipta)
2. Mengasah daya penyampaian (artikulasi).
3. Memahami pengertian ‘suratan’ dan ‘siratan’.
4. Memperpeka ‘daya keahadiran/appearance’ (factor X).

Berikutnya Empat Langkah Menuju Tahu dan Mengert (Pemahaman).
1. Mengetahui, mempelajari dan memahami sejarah teater dan sejarah budaya (dunia dan Indonesia).
2. Menyerap pengetahuan umum.
3. Prestasi (mengarahkan dan ungkap/daya penyajian).
4. Mengasah kemampuan menganalisa dan mnyimpulkan.

Untuk Pengembangan wawasan Diperlukan :
1. Membaca.
2. Memperhatikan (menyerap).
3. Berbicara (mengutarakan perasaan, pikiran dan pendapat).
4. Menganalisa ( menyimpulkan).

Selanjutnya Enam Langkah Menuju Siap Sukma :
1. Konsentrasi dan fokus.
2. Observasi dan penyerapan (lingkungan-suasana-waktu).
3. Imajinasi (lingkungan-benda-suasana-waktu-peristiwa-kenangan)
4. Penghayatan (pemahaman, berkisah dengan cara berbeda).
5. Pembangunan karakter peranan (analisa-pengadeganan-jalianan-latar belakang motivasi)

Jika langkah – langkah itu sudah tearjalankan tapi masih juga ada hambatan, maka hal itu bisa terjadi karena :
1. Kurang berlatih.
2. Kurang memahami.
3. Kurang konsentrasi.
4. Kurang energi.
5. Kurang motivasi.
6. Kurang bakatnya.

Apabila langkah – langkah di atas dianggap terlalu kompleks dan rumut, terutama lantaran disampaikan dalam bahasa yang sangat sederhana, maka cukup diambil langkah – langkah sederhana sebagai berikut :
1. Calon actor harus melatih seluruh anggota tubuhnya.
2. Calon actor harus tekun melatih kepekaan dan kemampuan daya ingat konsentrasi-pengamatan-imajinasi-ekspresi.
3. Calon actor harus banyak membaca, mendengar dan melihat.
4. Calon actor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain dan jujur.
5. Calon actor harus tidak bosan belajar.

Apakah untuk jadi seorang aktor diperlukan bakat?

Bakat memang perlu, tapi penguasaan teknik bermain bisa menutupi kekurangan dalam hal bakat. Sesungguhnya sulit untuk mengukur bakat dalam waktu yang singkat. Diperlukan kepekaan yang bijaksana dalam menilai ada tidaknya bakat seseorang.
Bakat, bagaimanapun harus diasah. Jika tidak, ibarat pisau, bakat akan berkarat dan tidak siap untuk memerankan peranan.

Seandainya tidak berbakat, bisakah seseorang bermain teater?

Meskipun tidak punya bakat, seseorang tetap bisa bermain teater asal ma uterus menerus berlatih. Oleh karena itu, actor bisa bermain beradaskan bakat atau teknik bermain. Kalau hanya mengetahui teknik/teori permainan, mungkin tempatnya adalah guru acting. Tapi kalau memang punya bakat besar dan memilih acting sebagai pilihan utana dan hidupnya, sampai rtua pun dia tetap bertahan. Kedua bekal itu bisa dimanfaatkanuntuk jadi modal acting. Tapi bakat besar pun, kalau tudak dilatih akan percuma.
Ada seorang actor yang aktingnya bagus, tapi itu terjadi sebelum dia mengetahui teknik/teori acting. Tapi begitu dia diberitahu teknik/teori bermain teater, mainnya menjadi jelek. Mengapa begitu? Karena dia mengawinkan teknik dengan bakat yang sudah dia miliki sebelumnya. Bakat adalah anugerah, sedang teknik hanya alat. Jika bakat sudah menemukan jawabannya, maka teknik tak diperlukan lagi. Tujuan dari seni peran/acting adalah “meyakinkan” dan diwujudkan dengan penuh “keindahan”,sesederhana itu.

Apakah yang doimaksud dengan ‘posisi tubuh” seorang actor?

Secara garis besar, posisi tubuh seorang pemain diatas panggung dibagi menjadi 8 (delapan) bagian. Bayangkan jika kamu menghadap keoarah kursi penonton/auditorium, lalu tarik garis melingkar dengan kedua kaki dimana kamu berdiri menjadi titik pusatnya!
Jika kamu menghadap kedepan, itu disebut posisi ‘Menghadap Kedepan’ atau full front. Berputar kekiri setengah kali 45 derajat, disebut ‘3/4 Terbuka Kiri’. Berputar lagi hingga kesamping kiri disebut ‘Profil Kiri’. Jika kamu berputar lagi kebelakang setengah kali 45 derajat, disebut ‘1/4 Terbuka Kiri’. Jika penuh menghadap kebelakang, itu disebut ‘Menghadap Kebelakang atau Full Back’. Kamu berputar kedepan setengah kali 45 derajat, disebut ‘1/4 Terbuka Kanan’. Berputar lagi hingga menyamping disebut ‘Profil Kanan’. Apabila berputar lagi setengah kali 45 derajat, disebut ¾ Terbuka Kanan’. Sampai akhirnya posisi kamu kembali Full Front lagi!.
Itulah yang disebut dengan posisi tubuh seorang actor.
Apa guna posisi itu? Dalam keseharian, kita selalu mengubah posisi tubuh berdasarkan kebutuhannya. Demikian pula actor di atas panggung. Harga semua posisi tubuh sama tergantung kebutuhannya. Baik yang Full Front (jika hendak memberi pertanyaan/pidato) mau pun yang Full Back (jika hendak memberi kesan suspens atau misterius)

Apakah yang dimaksud dengan improvisasi?
Improvisasi adalah ‘jalan keluar jika keadaan memaksa’. Misal, lawan main lupa dialog sehingga adegan harus diselamatkan. Disini terlihat kemampuan pemahaman dari seseorang actor. Jika dia sudah paham lakon, peranan, peristiwa dan adegannya maka dia akan menjadi penyelamat. Dia akan menggiringi lawan main dengan dialog yang mungkin tak ada didalam naskah. Upaya itu bisa membuat lawan main yang lupa dialog segera ingat kembali dialog berikutnya. Aktor sehebat apapun, bisa mendadak blank atau kosong dan tak tahu apa yang harus didialogkan.Penyebabnya macam – macam.

Apakah seorang actor harus bisa menari dan bernyanyi?

Dimasa lampau, seorang actor wajib belajar menyanyi, menari/berdansa, bermain anggar dan naik kuda (untuk actor film). Didalam naskah –c naskah klasik, sering terdengar adegan – adegan dimana actor harus menyanyi, berdansa atau bermain anggar. Jika ada adegan perkelahian diatas panggung, maka actor harus belajar teknik – teknik berkelahi. Naskah – naskah masa kini jarang yang mematokkan adegan tari-nyanyi atau main anggar. Namun memang sebaiknya actor belajar olah gerak (untuk kelenturan tubuhnya) dan menyanyi (olah suara) yang pasti akan sangat bermanfaat.

Modal apa yang diperlukan seseorang untuk bisa menjadi actor?

a. Raga (tubuh), olah suara termasuk didalamnya.
b. Sukma (rasa/emosi, imajinasi, interprestasi/tafsir, penghayatan, ekspresi, pengamatan, penyerapan luar-dalam).

Dengan modal hal – hal itu, apa yang selanjutnya harus dilakukan?

Seorang aktor harus melatih tubuh dan sukmanya secara terus – menerus.

Untuk semuanya harus dilatih?

Agar sebagai aktor, siap memainkan peranan apa saja dan sanggup mengkomun ikasikannya pada penonton dengan meyakinkan.

Bagaimana seorang actor harus melatih suara?

Seorang actor harus berlatih intensif untuk dapat bersuara keras dan jelas. Keras bukan berarti ngotot atau berteriak sampai otot kejang.

Mengapa seorang actor harus melatih suara?
Karena suaranya harus dapat menguasai ruang dan terdengar sampai penonton yang duduk paling belakang.

Mengapa seorang actor harus melatih tubuhnya?
Seorang actor harus melatih tubuhnya sedemikian rupa agar penonton yakin dengan apa yang diperankannya. Misalnya untuk menjadi kakek, seorang actor harus melatih tubuhnya untuk menjadi seperti kakek. Bokannya harus bongkok – bongkok, tetapi bertindak serta bersikap sesuai tubuh dan jiwa seusia kakek tersebut. Tubuh harus disiapkan untuk menerima peran kakek.
Selama pementasan atau ketika sedang bermain diatas panggung actor harus dapat menahan kencing, lapar, haus, sakit perut atau sakit pinggang. Yang penting penonton yakin dengan apa yang diperankan.

Apakah yang dimaksud dengan seni peran?

Seni peran adalah seni berganti peran.

Apa yang diperlukan agar dapat berperan dengan baik?

Seorang actor harus melakukan pengamatan dan penelitian. Seorang actor adalah seorang peneliti. Aktor harus mengamati dan meneliti berbagai aspek yang ada dilingkungan sekitarnya. Misalnya sebagai berikut :
a. Ketika seorang actor akan memainkan peran seorang bapak yang galak, maka dia harus mengamati bapak – bapak yang galak sebagai bandingannya.
b. Ketika seorang actor diminta berperan menjadi anak jalanan, maka dia harus mengamati tingkah laku, cara berpakaian dcan sikap anak jalanan.

Apa saja yang ahrus diamati seorang actor untuk melengkapi peranan?

a. Aspek ekonomi.
Orang yang punya uang seratus juta dengan orang yang tidak punya uang sama sekali akan tampak beratbeda dalam hal sikap, cara berpakaian,
b. Aspek social.
Seorang anak jalanan tidak mungkin ditunggui oleh babby sitter.
c. Aspek budaya.
Cara bicara orang Jawa berbeda dengan orang Sunda.

Kapan sebaiknya pengamatan dilakukan?

Selama masih ingin menjadi actor.

Apa guna pengamatan?

Agar menjadi memori untuk dibangkitkan lagi dalam melengkapi peran.

Apa yang paling penting ketika seseorang berada di atas panggung?

Mengingat apa tujuan dari tokoh yang diperankannya sehingga dia tau persis apa yang akan dilakukannya. Tujuan itu harus disampaikan pada penonton. Misalnya ada seorang laki – laki dan perempuan kehilangan anak.Tujuannya ketika berada dipanggung adalah mencari anaknya. Dengan demikian, dia tahu persis apa yang akan dilakukannya di atas panggung.

Dalam menjalankan perannya, bagaimanakah seseorang harus berakting?

Dalam berakting, seorang actor tidak boleh berpura – pura. Dia harus menciptakan kebenaran peran. Ketika bermain sebagai orang gila, dia harus benar – benar menjadi orang gila. Seorang actor harus sesungguhnya menjadi peran itu sehingga penonton yakin bahwa dia memang tokoh yang sedang diperankannya.

Apa yang membuat permainan actor / aktris dinilai bagus?

Seorang actor/aktris dinilai bagus permainannya bukan karena tampang, peranan atau ceritanya. Bukan pula karena dia mampu menangis terus dari awal sampai akhir sandiwara. Seorang actor/aktris dikatakan bagus jika dapat bermain dalam peranan apa saja.

Apa yang terpenting dilakukan seorang actor?

a. Konsentrasi
Aktor harus menghafal naskah dan menjadikannya bagian dari dirinya, lalu menyampaikannya kepada penonton secara baik dan meyakinkan. Daya ingat (daya hafal) menjadi lebih tajam karena konsentrasi. Konsentrasi adalah untuk menjadi peranan.
b. Imajinasi.
Tanpa imajinasi, permainan menjadi kering.
c. Kerja sama.
Terutama daengan lawan main dan alat – alat panggung.

Kenapa seorang actor harus berkonsentrasi menghafal dan menjadikan hafalan bagian dari dirinya?

Kalau tidak menjadi bagian dari dirinya,aktor akan terlihat kaku dan terkesan menghafal saat tampil dipanggung. Terkesan menghafal adalah yang paling tidak boleh dilakukan oleh seorang actor dipanggung.

Bagaimana jika konsentrasi seorang actor kurang baik?

Dia dapat mengganggu jalannya latihan atau pertunjukan. Jika dia salah kata, orang bisa tidak mengerti. Kata yang terbalik – balik berakibat tidak akan dimengerti oleh lawan main atau penonton.

Seorang actor harus berkonsentrasi pada apa saja?

a. Hafalan dialog naskah dan nyanyian jika ada nyanyian.
b. Penonton, jika penonton bereaksi atau merespons permainan.
c. Gerakan. Aktor harus ingat kapan bergerak dan bergerak kemana, dan berbuat apa ditempat itu.

Kenapa pemain harus berkonsentrasi sebelum pertunjukan dimulai?

Konsentrasi sangat diperlukan untuk memusatkan pikiran hanya kepada apa yang akan dilakukan diatas panggung. Tanpa konsentrasi, mungkin dipanggung bisa lupa dialog atau lupa giliran masuk. Dengan konsentrasi, begitu panggung dibuka, pemain sudahsiap untuk apa saja. Berdialog, menyanyi, menari, bermain pedang. Atau apa saja sesuai karakter tokohnya.

Sebelum pertunjukan dimulai,jam berapa pemain harus berada di tempat pertunjukan?

Pentas malam hari biasanya dimulai pada pukul 20.00. Pemain dan seluruh pendukung pertunjukan harus dating pada pukul 14.00 untuk pengenalan lingkungan. Pukul 16.00 atau 17.00 pemain melakukan pemanasan dan mulai berdandan. Pada pukul 18.00 para pemain makan,disambung briefing oleh sutradara. Kemudian dilanjutkan dengan berdo’a bersama. Setengah jam sebelum pukul 20.00, semua harus berkonsentrasi untuk menyatukan seluruh energi luar dalam demi suksesnya pertunjukan. Akhirnya pentas dimulai hingga pukul 22.00 atau 23.00. Sesudah pentas, ada sutradara yang melakukan evaluasi malam itu juga, tapi ada yang melakukan evaluasi esok malamnya.

Apa yang dimaksud dengan imajinasi?

Imajinasi itu seperti khayalan. Tapi (dalam teater) imajinasi adalah nyata. Misal, jika seorang actor membayangkan ada sebuah apel ditangannya, maka dia harus dapat membayangkan apel tersebut secara utuh. Aktor harus dapat membayangkan besarnya, beratnya, warnanya, bintik – bintiknya, tangkainya diatas atau dibawah sampai rasanya. Bagaimana memakannya, dicuci dulu atau tidak, dikupas dulu atau tidak, dipotong dulu atau langsung dimakan. Yang terpenting, actor itu harus dipercaya dengan apa yang diimajinasikannya. Ketika seorang aktor berimajinasi memegang apel dan memakannya, maka dia betul – betul merasakan bahwa apel tersebut dipegang dan dimakan sehingga penonton betul – betul percaya bahwa aktor itu sedang makan apel.

Bagaimana kalau perannya orang yang marah – marah dan harus menampar?

Jika harus marah, seorang actor harus betul – betul marah sehingga lawan mainnya merasakan kemarahan tersebut. Jika menampar seorang actor tidak boleh menampar sungguhan. Dia harus punya kesadaran dan menggunakan teknik menampar. Kesadaran dalam acting itu perlu,supaya dia tampak seperti ditampar atau sedang meanampar. Dia harus merasakan seperti sungguh – sungguh ditampar atau sedang menampar sehingga penonton pun yakin apa yang telah dilakukannya itu benar dan meyakinkan.

Bagaimana melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan?

a. Melalui pengamatan / observasi.
b. Kalau tak ada yang bisa mengami, bisa baca buku, Koran atau beartanya pada orang lain yang pernah mengalami.
c. Lakukan dengan imajinasi. Didalam imajinasi semua akan tergambar.

Apa yang harus dilakukan ketika seseortang mendapat / menerima peranan?

a. Membaca naskah dengan seksama.
b. Mengetahui identitas tokoh yang akan diperankannya (usia, jenis kelamin, marital status, pendidikan maupun asal etnis-geografis).
c. Mengetahui latar belakang social, ekonomi dan budaya (cara bicara, logat),dan segala atribut yang menyertainya, seperti cara berpakaian, sikap dan pandangan hidupnya, dan nilai – nilai moral/social budaya. Misal, ada tokoh yang tidak mungkin memakai warna merah karean warna merah dalam kondisi social budayanya dianggap sakral. Atau mungkin karena didekat rumahnya banyak banteng, dia nggak mungkin pakai baju warna merah.
d. Mengetahui alas an dan tujuan keberadaan tokoh yang diperankan.

Apa perbedaan acting didepan panggung dan didpan kamera?
Medianya berbeda tapi aktingnya sama. Namun karena anggung punya jarak dengan penonton, volume suara harus lebih keras. Bicara tidak boleh terburu – buru. Kamera punya pengatur jarak dan mikrofon yang merekam suara. Jadi, bicara tidak perlu berteriak. Ekspresi tidak boleh terlalu besar karena akan terkesan over acting.

Bagaimana jika actor menangis?
a. Konsentrasi
b. Mengingat pengalaman sedih yang pernah membuat kita menangis, missal dimarahi orang tua. Pengalaman itu diingat lagi sampai hati tersentuh sehingga membuat kita sedih sampai keluar air mata (memory of emotion).

Mana yang lebih sulit, main pantomim atau teater?

Pantomim adalah salah satu dari unsur teater. Dalam pelatihan olah tubuh, akan alatihan – latihan agar actor mampu mengolah tubuhnya dengan lentur. Pengetahuan pantomim akan dipergunakan sebagai dasar berangkat untuk latihan – latihan itu.
Eksptresi bias juga disebut sebagai ‘bahasa wajah’ atau ‘bahasa tubuh’. Pantomom sering disebut sebagai bahasa wajah dan tubuh sebab mereka tidak menggunakan kata/bahasa yang baku. Kadang mereka menggunakan bunyi/suara, tapi tak jelas apa. Segala sesuatu yang hendak disampaikan hanya diucapkan lewat ekspresi wajah dan tubuh. Meski begitu, para pemain pantomim berupaya keras agar penonton bias memahami setiap ekspresi yang disajikan.

Bagaimana cara menghilangkan grogi?

a. Konsentrasi.
b. Ingat kepada tujuannya diatas panggung. Kalau tidak tahu untuk apa tujuannya berada diatas panggung, pasti akan grogi.

seni reklame

Seni Reklame
Seni reklame merupakan seni yang digunakan mempromosikan produk barang atau jasa dengan gaya yang menawan untuk meningkatkan gairah pembeli. Nilai seninya terdapat pada ungkapan kata atau kalimat, gambar, grafis dan desain.
Jenis reklame cetak antara lain : 
1) Logo
Logo bias menjadi bagian dari bentuk reklame yang lain, baik sebagai inisial/lambang dari badan usaha, organisasi atau instansil pemerintah

2) Stiker

Berbentuk gambar / tulisan pada kertas atau plastic yang ukurannya relatif kecil bagian bawahnya berperekat. 

3) Pamflet

Jenis reklame yang bentuk cetakannya relative sederhana. Berisi penawaran usaha atau ajukan.

4) Poster

Bentuk cetakan relatif lebih baik dan lebih besar dari pamflet. Isinya bias bersifat komersil (ajakan membeli suatu produk), pemberitahuan, diselenggarakan suatu acara, atau hibauan dengan gambar dan kalimat bijak.

5) Baleho

Berbentuk seperti papan pengumuman berukuran besar terbuat dari triplek,  seng, kain tebal atau plastic khusus yang digunakan pada tiang besi. Yang diletakkan diperempatan jalan strategis atau di depan gedung pertunjukan.

6) Advertensi

Terdapat pada surat kabar/majalahisinya berupa pengumuman/promosi produk barang/jasa dalam bentuk gambar dan kalimat.

7) Spanduk

Bahannya dari kain, biasanya berbentuk memanjang, dicetak dengan teknik sablon. Berisi pesan, himbauan, atau informasi dari yayasan atau organisasi politik. 

8) Brosur

Dicetak di atas kertas yang biasanya berlipat, berisi tentang keadaan suatu badan usaha/lembaga pendidikan agar masyarakat yang berkepentingan dapat mengetahui kegiatan dan faktor pendukung yang ada.

9) Katalogus

Seperti brosur, tetapi isinya daftar nama, gambar, harga, serta keterangan lain tentang barang atau jasa yang ditawarkan.

10) Etalase

Berupa ruangan kecil berdinding kaca di depan toko tempat barang dijual. Berisi display barang-barang yang dijual ditoko tersebut.

11) Cut out display

Berbentuk 3 dimensi, berupa balon atau model barang yang dipromosikan dalam ukuran besar yang diletakkan ditempat strategis disekitar toko.

12) Neon lamp and neon box

Neon lamp terbuat dari susunan lampu-lampu, pada bidang vertikal sehingga membentuk gambar berwarna/kalimat dari produk yang dipromosikan. 
Neon box terbuat dari kotak akrilik yang bertulisan/bergambar produk yang dipromosikan didalamnya terdapat lampu neon.

seni rupa batik

Pengertian Seni Batik

Pengertian Seni Batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan teknik tutup celup dengan menggunakan lilin atau malam sebagai perintang dan zat pewarna pada kain. (Warsito, 2008: 12). Penelusuran arti kata Batik dalam istilah Jawa berasal dari kata rambataning titik atau rangkaian dari titik-titik.(Honggopuro, 2002: 62). Sedangkan menurut Yahya, 1971:2 Seni Batik adalah karya yang dipaparkan di atas bidang datar (kain atau sutra) dengan dilukis atau ditulis, dikuas atau ditumpahkan atau dengan menggunakan canting atau cap dengan menggunakan malam untuk menutup agar tetap seperti warna aslinya.

Seni Batik merupakan karya warisan budaya bangsa Indonesia yang telah mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu. Perkembangan yang terjadi telah membuktikan bahwa seni kerajinan batik sangat dinamis dan dapat menyesuaikan dirinya baik dalam dimensi bentuk, ruang, dan waktu.

Seni Batik merupakan unsur local genius yang menjadi ciri masyarakat Jawa. Seorang sarjana Belanda, J.L.A. Brandes (1889) telah menyatakan bahwa ada 10 butir kekayaan budaya yang telah dimiliki bangsa Indonesia (Jawa) sebelum tersentuh oleh budaya India yang salah satu diantaranya adalah Seni Batik. Perkembangan batik tersebut seperti terlihat dan dibuktikan pada patung-patung dewa di candi-candi dan seolah-olah sudah memakai kain batik.

Sejarah Seni Batik

Timbul Haryono menjelaskan bahwa di Indonesia daerah yang mengenal batik pertama kali adalah Priyangan, yang disebut dengan istilah simbut. Kain simbut dibuat dengan mori hasil pintalan dan tenunan sendiri, tidak menggunakan malam sebagai perintang warna tetapi menggunakan kanji (jenang) beras ketan.

Awalnya seni kerajinan batik merupakan kebudayaan yang terbatas dalam kraton saja (budaya ageng) dan hasilnya berupa kain untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Ragam corak dan warna juga terbatas, beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu dinamakan batik tradisional. Batik tradisonal dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Sekitar abad ke-12 orang Indonesia telah bisa membuat campuran pewarna untuk menghasilkan batik Bangun tulak (hitam putih). Sekitar abad ke-15 seni kerajinan batik menuju ke arah keindahan setelah mendapat pengaruh dari India, Cina, dan Arab seiring dengan berkembangnya kebudayaan Islam yang masuk ke nusantara.
Setelah runtuhnya Majapahit, penyebaran dan pengembangan seni kerajinan batik kemudian banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram. Pada masa pemerintahan Sultan Agung, seni kerajinan batik banyak dilakukan para wanita di lingkungan kraton. Pada waktu itu mulai ditemukan pewarna merah dan kuning serta perpaduan warna gula kelapa. Perkembangan Seni Batik mulai pesat setelah ditemukannya warna-warna seperti: soga (coklat), kuning (kunyit) pada sekitar abad ke-17.

Motif Batik

Motif Seni Batik jumlahnya tak terhitung banyaknya, motif-motif batik memiliki ciri khas yaitu hasil dari stilasi dan abstraksi, disusun secara acak dan mengikuti prinsip pengulangan, selang-seling dengan arah diagonal, vertikal, ataupun horizontal. Dilihat dari gaya dan corak motif batik dapat dibedakan menjadi dua, yakni motif batik pedalaman dan pesisir Batik pedalaman diwakili oleh Surakarta dan Yogyakarta cenderung warnanya berat dan gelap terdiri dari hitam, biru, putih, dan coklat. Bentuk motifnya merupakan abstraksi dan stilasi alam lingkungan seperti motif parang, garuda, hujan, kawung dan sebagainya. Sedangkan batik pesisir warnanya cerah, ringan dan bebas. Bentuk motifnya banyak berupa stilasi dari alam seperti gunung, awan, burung, tumbuh-tumbuhan, naga, kaligrafi Arab. Hal ini diduga banyak mendapat pengaruh dari seni rupa Cina karena kontak perdagangan terutama di daerah Pekalongan.



Seni Batik Motif Kawung
Motif Kawung 01

Seni Batik Motif Kawung
Motif Kawung 02
Di Kraton Yogyakarta, seni kerajinan batik berhubungan erat dengan adat-istiadat dan upacara-upacara keagamaan. Pemakaian busana batik termasuk dalam salah satu tata tertib masa feodalisme kerajaan, corak pemakaian motif batik setiap kelas sosial mempunyai perbedaan menurut strata sosial dan kebangsawanannya dalam kraton. Jenis-jenis motif tersebut misalnya: Parang rusak, Semen gedhe, Kawung, dan Udan riris. Batik jenis-jenis ini biasa dipakai oleh para bangsawan dan abdi dalem dalam upacara garebeg, pasowanan, dan menerima tamu agung.
Seni Batik Motif Sidaluhur
Motif Sidaluhur

Seni Batik Motif Parang
Motif Parang

Di Kraton Surakarta juga terkenal dengan corak dan motif-motif batik berhubungan erat dengan adat-istiadat, upacara-upacara keagamaan, strata sosial dan kebangsawanannya. Pada masa pemerintahan Paku Buwana IV memberlakukan busana atau ageman yang membedakan antara busana untuk sentono dalem dan abdi dalem. Untuk membedakan status sosial mereka adalah motif batik yang dipakai. Motif tersebut diantaranya adalah: Parang rusak, Sawat, Cemukiran, dan Udan liris. Motif-motif batik tersebut sering disebut motif larangan dan penggunaannya disesuaikan menurut urutan dan pengelompokan keningratan.

Seni Batik Motif Truntum
Motif Truntum

Seni Batik Motif Mega Mendung
Motif Awan atau Mega Mendung

Teknik Pembuatan Seni Batik

Teknik membatik telah mengalami perkembangan tanpa meninggalkan teknik lama yang telah diwariskan secara turun-temurun. Teknik pembuatan Seni Batik yang kita kenal di Nusantara, antara lain sebagai berikut.
  1. Seni Batik Tulis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik menggambar motif di atas kain menggunakan canting. Canting adalah alat khusus untuk menggambar motif batik di atas kain yang berisi cairan lilin atau malam panas untuk menutup bagian - bagian tertentu sesuai dengan pola yang dibuat. Batik tulis memiliki keunggulan nilai seni dibandingkan dengan batik yang lain.
  2. Seni Batik cap, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan teknik cap (stempel), biasanya dibuat dari tembaga dan dibubuhi malam (cairan lilin panas).
  3. Batik sablon, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing). Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuat klise lalu dicetak.
  4. Batik printing, yaitu batik yang dibuat dengan teknik printing atau menggunakan alat mesin. Teknik pembuatannya mirip dengan batik sablon.
  5. Batik lukis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik melukiskan langsung di atas kain, sama halnya sebagaimana karya seni lukis menggunakan kuas. Alat yang digunakan dan motif yang dibuat pun lebih bebas.

Seni Budaya

Seni dan budaya adalah dua hal yang saling berkaitan dan sangat sulit untuk dipisahkan. Karena di setiap seni pasti mengandung kebudayaan yang khas begitu juga sebaliknya, pada setiap kebudayaan pasti mengandung nilai seni yang indah.

Pengertian Seni

seni budaya merupakan kesenian yang budaya, halah mboh!
mat3jco.deviantar.net
Seni adalah kata serapan dari bahasa Sansekerta yaitu sani. Yang berarti ‘pemujaan, pelayanan dan persembahan’. Sehingga kata tersebut memiliki ikatan erat dengan suatu upacara keagamaan atau biasa kita kenal dengan nama ‘kesenian’.
Sedangkan menurut Padmapusphita, kata seni sendiri berasal dari Belanda (genie) yang memiliki arti ‘jenius’. Itu artinya, menurut Padmapusphita, seni adalah kemampuan bakat yang sudah ada sejak lahir.

Pengertian Budaya

seni budaya
digaleri.com
Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang dapat diartikan sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, budaya disebut culture yang berasal dari bahasa Latin, colere. Yang berarti mengolah atau mengerjakan.

Pengertian Seni Budaya

contoh seni budaya
fotokita.net
Di bawah ini adalah kumpulan keterangan dari para ahli seni budaya tentang pengertian dan definisi seni budaya.

Harry Sulastianto

Dosen fakultas seni rupa dari Universitas Pendidikan Indonesia ini menjelaskan, seni budaya adalah satu keahlian untuk mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi pandangan mengenai benda, suasana, atau karya sehingga mampu menimbulkan rasa indah yang menciptakan peradaban yang lebih modern.
-selesai kutipan-
Pada pemaparan yang disampaikan oleh Harry S diatas, dapat kita simpulkan bahwasannya seni budaya merupakan satu kesimpulan dari ide dan kreasi yang diaplikasikan ke bentuk seni, dengan tujuan untuk memajukan peradaban dan kebudayaan.

Muhammad Thoyibi

Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah menjadi budaya yang termasuk dalam aspek kebudayaan, yang dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia.
-selesai kutipan-
Dapat disimpulkan dari keterangan milik M Thoyibi, bahwa yang bisa disebut dengan ‘seni budaya’ adalah satu kebudayaan dalam bentuk kesenian, yang mana kebudayaan tersebut bisa dirasakan oleh banyak manusia baik pada masa lalu, sekarang maupun yang akan datang.

Sartono Kartodirdjo

Seni budaya merupakan sistem yang komperhensif karena seni budaya dapat menjalankan komunikasi efektif, antara lain dengan melalui satu bagian saja dapat menunjukkan keseluruhannya.
-selesai kutipan-
Menurut Sartono Kartodirdjo yang juga merupakan sejarawan, seni budaya adalah suatu wadah untuk mengutarakan sesuatu dengan efektif melalui kesenian. Misalkan dalam beberapa daerah di Indonesia, terdapat satu seni budaya tari yang khusus dimaksudkan untuk menyambut tamu. Dan di daerah lain juga terdapat seni budaya tari yang hanya dilakukan ketika akan pecah peperangan, untuk menyemangati para prajurit.

Ida Bagus Putu Perwita

Seni budaya merupakan penunjang sarana upacara adat

seni rupa terapan



Pengertian Seni Rupa Terapan Secara bahasa, pengertian seni rupa terapan adalah suatu seni yang menghasilkan karya yang selain memiliki nilai estetika (keindahan), juga memiliki nilai praktis sehingga dapat digunakan dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa seni rupa terapan bukan hanya mengutamakan sisi keindahannya saja, melainkan juga kegunaan dari karya yang dihasilkannya. Karya seni rupa terapan kadang kali disebut karya seni yang aplikatif. Artinya, karya tersebut dapat diterapkan atau diaplikasikan ke dalam bentuk-bentuk fungsional dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Adapun beberapa wujud dari karya seni rupa terapan ini sebetulnya sudah sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya antara lain perhiasan, perlengkapan makan, ibadah, pakaian, dan lain sebagainya.
Sejarah Seni Rupa Terapan Dirunut ke masa lalu, seni rupa terapan sebetulnya sudah akrab dengan zaman nenek moyang bangsa Indonesia di masa silam. Sejarah membuktikan, pada zaman prasejarah orang-orang di masa lalu telah menggunakan berbagai pernik perlengkapan yang bernilai seni tinggi dalam kehidupannya sehari-hari. Beberapa di antaranya antara lain kapak batu, tulang untuk berburu, dolmen, nekara, moko, bejana dan lain sebagainya. Pengertian Seni Rupa Terapan Seiring laju perputaran roda waktu, seni rupa terapan secara turun temurun diwariskan ke masyarakat kita di masa sekarang. Dalam berbagai aspek kesenian seperti seni dekorasi, seni arsitektur, seni ilustrasi, dan seni grafis, seni terapan telah melebur menjadi satu. Seni Rupa Terapan Berdasarkan Fungsi, Wujud, dan Bentuknya Karya seni rupa terapan dapat dikelompokan berdasarkan fungsi, wujud dan bentuknya. Pengelompokan ini bertujuan agar Anda lebih bisa memahami pengertian seni rupa terapan dan contoh-contoh dari karya seni rupa terapan dalam kehidupan kita sehari-hari.
 1. Berdasarkan Fungsinya Berdasarkan fungsinya, seni rupa terapan dapat digunakan berdasarkan nilai praktis dan nilai estetis. Nilai praktis dalam seni rupa terapan adalah semua nilai yang terkandung dari pemanfaatan dan pemakaian karya seni rupa tersebut, misalnya seni yang menghiasi perabotan rumah tangga. Sedangkan nilai estetis adalah semua keindahan yang sengaja dibuat dan dimasukan ke dalam benda pakai dengan tujuan sekedar untuk memberikan kesan estetis, misalnya seni batik, seni ukiran pada vas bunga, patung, dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan Wujudnya Berdasarkan wujudnya, seni rupa terapan dibedakan menjadi seni rupa terapan 2 dimensi dan seni rupa terapan 3 dimensi. Seni rupa terapan 2 dimensi adalah seni rupa terapan yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar saja, contohnya batik, wayang kulit, dan tenun. Sedangkan seni rupa terapan 3 dimensi adalah seni rupa terapan yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan kedalaman, contohnya patung, senjata tradisional, rumah adat, dan lain sebagainya. Pengertian Seni Rupa Terapan
3. Berdasarkan Asalnya Berdasarkan asalnya, seni rupa terapan dibedakan menjadi 2 yaitu seni rupa terapan nusantara dan seni rupa terapan modern. Pengertian seni rupa terapan nusantara adalah seni rupa terapan yang berasal dari nusantara dan diwariskan secara turun temurun melalui budaya, contohnya rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat transportasi tradisional, dan lain sebagainya. Sedangkan seni rupa terapan modern adalah seni rupa terapan yang berasal dari kebudayaan modern masa kini, misalnya seni arsitektur modern, lukisan modern dengan aliran seni rupa tertentu dan lain sebagainya. Contoh Seni Rupa Terapan Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan beragam contoh seni rupa terapan beserta cara pemanfaatannya. Ada yang bermanfaat sebagai media komunikasi seperti hanya poster, ada yang bermanfaat sebagai pemenuh kebutuhan primer dan sekunder seperti rumah adat, pakaian adat, alat transportasi, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui seputar contoh karya seni rupa terapan secara lebih lengkap, Anda dapat berkunjung ke artikel ini. Demikianlah pembahasan kami seputar pengertian seni rupa terapan, sejarah, fungsi, dan contohnya. Semoga dapat dipahami dengan mudah sehingga Anda dapat lebih mengenali nilai-nilai seni yang terkandung pada benda-benda di sekitar lingkungan Anda. Semoga bermanfaat.

seni lukis



Inilah Pengertian, Macam-Macam dan Contoh Aliran-Aliran dalam Seni Lukis
 
Bila dilihat dari segi teknis, lukisan adalah kegiatan yang memakai pigmen (warna) dengan suatu bahan pelarut yang nantinya dipakai di atas sebuah media permukaan bidang dasar.
Contohnya pada kanvas, digunakan untuk media dalam menciptakan nuansa ilusi ruang, tekstur serta gerakan, untuk mengekspresikan beberapa macam makna atau nilai subjektif, baik yang bersifat emosional, relegius, intelektual, simbolik dan lainnya.

Pengertian Seni Lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis ialah seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas dan sebagainya.

Macam-Macam Contoh Aliran Seni Lukis

Telah banyak seniman yang terkenal di seluruh dunia dengan karya seni lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya seni dari beberapa seniman mempunyai ciri khas dan gaya yang berbeda-beda. Setiap pelukis mempunyai alirannya masing-masing.
Seni lukis mempunyai beragam aliran yang semakin hari semakin berkembang. Seiring perkembangannya tersebut, munculah aliran-aliran dalam seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut ini macam-macam dan contoh aliran-aliran dalam seni lukis yang paling terkenal di dunia:

1. Aliran Seni Lukis Naturalisme

 

pengertian, macam-macam dan contoh aliran-aliran dalam seni lukis naturalisme karya basuki abdullah  

Naturalisme adalah aliran seni lukis yang menggambarkan segala sesuatu sesuai dengan alam nyata atau alami.
Basuki Abdullah merupakan salah satu maestro asal Indonesia yang melukis seorang perawan desa yang menggunakan pakaian lusuh tapi justru tampak seperti bidadari. Selain Basuki Abdullah maestro asal Indonesia yang juga terkenal yaitu Raden Saleh.

2. Aliran Seni Lukis Romantisme

pengertian, macam-macam dan contoh aliran-aliran dalam seni lukis Romantisme
setiayha.files.wordpress.com
Romantisme adalah aliran seni lukis tertua dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Hasil karya dari aliran seni lukis ini biasanya terkesan untuk membangkitkan kenangan keindahan atau romantis di setiap objek yang dihasilkan.
Objek yang paling sering dieksplor pada aliran seni lukis romantisme, biasanya berlatar belakang alam.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis-pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri pada zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini ialah Raden Saleh.
 

3. Aliran Seni Lukis Kubisme

pengertian, macam-macam dan contoh aliran-aliran dalam seni lukis kubisme karya Pablo Picasso
Kubisme adalah aliran seni lukis yang lebih cenderung melakukan abstraksi suatu objek ke dalam berbagai macam bentuk geometri demi mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu seorang tokoh yang paling terkenal dalam aliran seni lukis kubisme adalah Pablo Picasso.

seni Kriya Ikat celup

Seni Kriya Ikat Celup (Tie Dye)
Tie Dye atau ikat celup pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama yaitu menghias kain dengan cara diikat atau dalam bahasa Jawa dijumput sedikit, dengan tali atau karet, dijelujur, dilipat, sampai kedap air, lalu dicelup dengan pewarna batik. Setiap daerah mempunyai nama teknik dan corak yang berbeda. Di Palembang dikenal sebagai pelangi dan cinde, di Jawa sebagai tritik atau jumputan, di Banjarmasin sebagai sasarengan. Di Jawa dan Bali teknik celup ikat ini sering dipadukan dengan teknik batik Dalam celup ikat, penggunaan kain-kain dari serat yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda pula. Kain yang tipis dapat diikat dengan simpul-simpul kecil, sehingga ragam hias yang terbentuk juga lebih padat dan banyak. Makin tebal kain yang digunakan, makan sedikit pula jumlah ikatan yang bisa dibuat, karena simpul akan menjadi terlalu besar dan sulit untuk dikencangkan rapat-rapat. Akibatnya zat pewarna dapat dengan mudah merembes masuk dan menghilangkan corak yang ingin ditampilkan. Oleh karenanya kain-kain yang tebal biasanya menampilkan corak yang besar pula.
Ada berbagai jenis kain yang baik dan banyak digunakan dalam teknik celup ikat, yaitu kain katun dan sutera. Kedua jenis kain ini dengan kemampuan daya serapnya, memudahkan proses pengikatan dan pencelupan. Sementara beberapa jenis kain lainnya, seperti dari bahan rayon atau kain sintetis lainnya, proses celup ikat agak sulit dilakukan karena sifat kain yang terlalu licin, atau keras atau kurang memiliki daya serap.
Banyaknya celupan dan lamanya setiap perendaman tergantung pada hasil warna yang diinginkan. Setelah pencelupan selesai, kain digantung atau ditiskan sebentar agar tetesan cairan pewarna habis. Kemudian ikatan dibuka
dan kain dibentang, maka akan terlihat corak-corak yang terbentuk akibat ikatan yang merintanginya dari pewarnaan. Warna dari corak-corak ini memiliki gradasi warna sesuai dengan rembesan cairan pewarna saat pencelupan.

Seni Rupa

Seni Rupa: Pengertian Seni Rupa, Unsur, Macam & Fungsi Secara Umum, 
 
Pengertian Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan  rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadi suatu struktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.
 
Hasil gambar untuk seni rupa

Unsur-Unsur Seni Rupa 

Unsur-Unsur Seni Rupa - Seni rupa dibangun dari beberapa unsur yang saling membentuk suatu kesatuan padu sehingga dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur seni rupa merupakan unsur yang digunakan untukmewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut... 
1. Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi dari berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik. Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung, pendek, vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, putus-putus dan lain-lain. Macam-macam garis tersebut akan menimbulkan kesan-kesan tertentu seperti garis lurus berkesan tegak dan keras, garis patah-patah terkesan kaku, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur. Selain itu, garis juga memberikan kesan watak sehingga dapat digunakan sebagai perlambaan misalnya.. 
  • Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan. 
  • Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan kelembutan kewanitaan. 
  • Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil. 
  • Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan kekuasaan.
Sedangkan, berdasarkan wujud garisnya yaitu sebagai berikut..
  • Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung. 
  • Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada bidang, warna atau ruang. 
3. Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga dapat membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.
4. Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk dikelompokkan dalam 2 macam yaitu sebagai berikut..
a. Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti
  • Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok 
  • Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut. 
b. Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti hewan, manusia dan tumbuhan.
5. Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua dimensi, ruang besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang dalam bentuk nyata, seperti ruangan kamar, ruangan patung. Ruangan dalam bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan.
6. Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya pada mata. Warna dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu sebagai berikut..