SENI PERAN
Pada pementasan Teater, seringkali seseorang yang
memerankan Tokoh, mendapat kritikan karena permainannya yang jelek.
Untuk megurangi kritikan tersebut, mungkin seorang actor / Akrtis harus
lebih mengetahui dan mempelajari tentang apa itu SENI PERAN.Mari kita
sama – sama belajar dan mengetahui SENI PERAN, agar sebagai AKTOR /
AKTRIS dalam memerankan Tokoh didalam teater nantinya, kita dapat
meminimalisir / mengurangi kritikan yang akan didapat.
Agar mudah kita pakai saja metode TANYA JAWAB.
Berikut ini adalah Tanya jawab seputar Seni Peran.
Apa yang harus dilakukan agar menjadi aktor yang baik?Hakiki
seni peran adalah meyakinkan. Jika berhasil meyakinkan penonton bahwa
apa yang tengah dilakukan aktor benar, itu sudah cukup. Ada beberapa
harga dari pemain, disamping yang meyakinkan dan itu benar, yakni pura –
pura, meniru atau/dan tidak meyakinkan. Yang tidak meyakinkan, tentu
kurang baik. Pura – pura juga tidak baik. Dalam hal meniru, jika
meyakinkan tidak apa – apa. Intinya sekali lagi permainan harus mampu
meyakinkan penonton.
Alat actor adalah tubuh / raga dan sukmanya.
Itulah yang harus terus menerus di asah dan dilatih agar siap dalam
menghadapi, menggali dan memainkan peranan. Untuk itu ada beberapa
langkah dan tahapan yang harus diperhatikan.
1. Melatih Kelenturan Otot – otot Anggota Tubuh.
a. Leher-mata (ekspresi) mulut.
b. Tangan ( jari – jari, pergelangan, lengan dan bahu).
c. Kaki (pergelangan lutut - tungkai – langkah).
2. Melatih Pernafasan.
a. Bernafas dengan benar dan terkontrol adalah pemupukan energi kreatif.
3. Membaca (kejelasan kata,suku kata dan huruf mati).
4. Mengeja huruf hidup (A-I-U-E-O)
Kemudian Empat Langkah Menuju Penciptaan :
1. Melatih suara/vocal.
a. Pengasaan alat ucap (eja, baca, paham, arah, rasa, cipta)
2. Mengasah daya penyampaian (artikulasi).
3. Memahami pengertian ‘suratan’ dan ‘siratan’.
4. Memperpeka ‘daya keahadiran/appearance’ (factor X).
Berikutnya Empat Langkah Menuju Tahu dan Mengert (Pemahaman).
1. Mengetahui, mempelajari dan memahami sejarah teater dan sejarah budaya (dunia dan Indonesia).
2. Menyerap pengetahuan umum.
3. Prestasi (mengarahkan dan ungkap/daya penyajian).
4. Mengasah kemampuan menganalisa dan mnyimpulkan.
Untuk Pengembangan wawasan Diperlukan :
1. Membaca.
2. Memperhatikan (menyerap).
3. Berbicara (mengutarakan perasaan, pikiran dan pendapat).
4. Menganalisa ( menyimpulkan).
Selanjutnya Enam Langkah Menuju Siap Sukma :
1. Konsentrasi dan fokus.
2. Observasi dan penyerapan (lingkungan-suasana-waktu).
3. Imajinasi (lingkungan-benda-suasana-waktu-peristiwa-kenangan)
4. Penghayatan (pemahaman, berkisah dengan cara berbeda).
5. Pembangunan karakter peranan (analisa-pengadeganan-jalianan-latar belakang motivasi)
Jika langkah – langkah itu sudah tearjalankan tapi masih juga ada hambatan, maka hal itu bisa terjadi karena :
1. Kurang berlatih.
2. Kurang memahami.
3. Kurang konsentrasi.
4. Kurang energi.
5. Kurang motivasi.
6. Kurang bakatnya.
Apabila
langkah – langkah di atas dianggap terlalu kompleks dan rumut, terutama
lantaran disampaikan dalam bahasa yang sangat sederhana, maka cukup
diambil langkah – langkah sederhana sebagai berikut :
1. Calon actor harus melatih seluruh anggota tubuhnya.
2. Calon actor harus tekun melatih kepekaan dan kemampuan daya ingat konsentrasi-pengamatan-imajinasi-ekspresi.
3. Calon actor harus banyak membaca, mendengar dan melihat.
4. Calon actor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain dan jujur.
5. Calon actor harus tidak bosan belajar.
Apakah untuk jadi seorang aktor diperlukan bakat?Bakat
memang perlu, tapi penguasaan teknik bermain bisa menutupi kekurangan
dalam hal bakat. Sesungguhnya sulit untuk mengukur bakat dalam waktu
yang singkat. Diperlukan kepekaan yang bijaksana dalam menilai ada
tidaknya bakat seseorang.
Bakat, bagaimanapun harus diasah. Jika tidak, ibarat pisau, bakat akan berkarat dan tidak siap untuk memerankan peranan.
Seandainya tidak berbakat, bisakah seseorang bermain teater?Meskipun
tidak punya bakat, seseorang tetap bisa bermain teater asal ma uterus
menerus berlatih. Oleh karena itu, actor bisa bermain beradaskan bakat
atau teknik bermain. Kalau hanya mengetahui teknik/teori permainan,
mungkin tempatnya adalah guru acting. Tapi kalau memang punya bakat
besar dan memilih acting sebagai pilihan utana dan hidupnya, sampai rtua
pun dia tetap bertahan. Kedua bekal itu bisa dimanfaatkanuntuk jadi
modal acting. Tapi bakat besar pun, kalau tudak dilatih akan percuma.
Ada
seorang actor yang aktingnya bagus, tapi itu terjadi sebelum dia
mengetahui teknik/teori acting. Tapi begitu dia diberitahu teknik/teori
bermain teater, mainnya menjadi jelek. Mengapa begitu? Karena dia
mengawinkan teknik dengan bakat yang sudah dia miliki sebelumnya. Bakat
adalah anugerah, sedang teknik hanya alat. Jika bakat sudah menemukan
jawabannya, maka teknik tak diperlukan lagi. Tujuan dari seni
peran/acting adalah “meyakinkan” dan diwujudkan dengan penuh
“keindahan”,sesederhana itu.
Apakah yang doimaksud dengan ‘posisi tubuh” seorang actor?Secara
garis besar, posisi tubuh seorang pemain diatas panggung dibagi menjadi
8 (delapan) bagian. Bayangkan jika kamu menghadap keoarah kursi
penonton/auditorium, lalu tarik garis melingkar dengan kedua kaki dimana
kamu berdiri menjadi titik pusatnya!
Jika kamu menghadap kedepan,
itu disebut posisi ‘Menghadap Kedepan’ atau full front. Berputar kekiri
setengah kali 45 derajat, disebut ‘3/4 Terbuka Kiri’. Berputar lagi
hingga kesamping kiri disebut ‘Profil Kiri’. Jika kamu berputar lagi
kebelakang setengah kali 45 derajat, disebut ‘1/4 Terbuka Kiri’. Jika
penuh menghadap kebelakang, itu disebut ‘Menghadap Kebelakang atau Full
Back’. Kamu berputar kedepan setengah kali 45 derajat, disebut ‘1/4
Terbuka Kanan’. Berputar lagi hingga menyamping disebut ‘Profil Kanan’.
Apabila berputar lagi setengah kali 45 derajat, disebut ¾ Terbuka
Kanan’. Sampai akhirnya posisi kamu kembali Full Front lagi!.
Itulah yang disebut dengan posisi tubuh seorang actor.
Apa
guna posisi itu? Dalam keseharian, kita selalu mengubah posisi tubuh
berdasarkan kebutuhannya. Demikian pula actor di atas panggung. Harga
semua posisi tubuh sama tergantung kebutuhannya. Baik yang Full Front
(jika hendak memberi pertanyaan/pidato) mau pun yang Full Back (jika
hendak memberi kesan suspens atau misterius)
Apakah yang dimaksud dengan improvisasi?Improvisasi
adalah ‘jalan keluar jika keadaan memaksa’. Misal, lawan main lupa
dialog sehingga adegan harus diselamatkan. Disini terlihat kemampuan
pemahaman dari seseorang actor. Jika dia sudah paham lakon, peranan,
peristiwa dan adegannya maka dia akan menjadi penyelamat. Dia akan
menggiringi lawan main dengan dialog yang mungkin tak ada didalam
naskah. Upaya itu bisa membuat lawan main yang lupa dialog segera ingat
kembali dialog berikutnya. Aktor sehebat apapun, bisa mendadak blank
atau kosong dan tak tahu apa yang harus didialogkan.Penyebabnya macam –
macam.
Apakah seorang actor harus bisa menari dan bernyanyi?Dimasa
lampau, seorang actor wajib belajar menyanyi, menari/berdansa, bermain
anggar dan naik kuda (untuk actor film). Didalam naskah –c naskah
klasik, sering terdengar adegan – adegan dimana actor harus menyanyi,
berdansa atau bermain anggar. Jika ada adegan perkelahian diatas
panggung, maka actor harus belajar teknik – teknik berkelahi. Naskah –
naskah masa kini jarang yang mematokkan adegan tari-nyanyi atau main
anggar. Namun memang sebaiknya actor belajar olah gerak (untuk
kelenturan tubuhnya) dan menyanyi (olah suara) yang pasti akan sangat
bermanfaat.
Modal apa yang diperlukan seseorang untuk bisa menjadi actor?a. Raga (tubuh), olah suara termasuk didalamnya.
b. Sukma (rasa/emosi, imajinasi, interprestasi/tafsir, penghayatan, ekspresi, pengamatan, penyerapan luar-dalam).
Dengan modal hal – hal itu, apa yang selanjutnya harus dilakukan?Seorang aktor harus melatih tubuh dan sukmanya secara terus – menerus.
Untuk semuanya harus dilatih?Agar sebagai aktor, siap memainkan peranan apa saja dan sanggup mengkomun ikasikannya pada penonton dengan meyakinkan.
Bagaimana seorang actor harus melatih suara?Seorang
actor harus berlatih intensif untuk dapat bersuara keras dan jelas.
Keras bukan berarti ngotot atau berteriak sampai otot kejang.
Mengapa seorang actor harus melatih suara?Karena suaranya harus dapat menguasai ruang dan terdengar sampai penonton yang duduk paling belakang.
Mengapa seorang actor harus melatih tubuhnya?Seorang
actor harus melatih tubuhnya sedemikian rupa agar penonton yakin dengan
apa yang diperankannya. Misalnya untuk menjadi kakek, seorang actor
harus melatih tubuhnya untuk menjadi seperti kakek. Bokannya harus
bongkok – bongkok, tetapi bertindak serta bersikap sesuai tubuh dan jiwa
seusia kakek tersebut. Tubuh harus disiapkan untuk menerima peran
kakek.
Selama pementasan atau ketika sedang bermain diatas panggung
actor harus dapat menahan kencing, lapar, haus, sakit perut atau sakit
pinggang. Yang penting penonton yakin dengan apa yang diperankan.
Apakah yang dimaksud dengan seni peran?Seni peran adalah seni berganti peran.
Apa yang diperlukan agar dapat berperan dengan baik?Seorang
actor harus melakukan pengamatan dan penelitian. Seorang actor adalah
seorang peneliti. Aktor harus mengamati dan meneliti berbagai aspek yang
ada dilingkungan sekitarnya. Misalnya sebagai berikut :
a. Ketika
seorang actor akan memainkan peran seorang bapak yang galak, maka dia
harus mengamati bapak – bapak yang galak sebagai bandingannya.
b.
Ketika seorang actor diminta berperan menjadi anak jalanan, maka dia
harus mengamati tingkah laku, cara berpakaian dcan sikap anak jalanan.
Apa saja yang ahrus diamati seorang actor untuk melengkapi peranan?a. Aspek ekonomi.
Orang
yang punya uang seratus juta dengan orang yang tidak punya uang sama
sekali akan tampak beratbeda dalam hal sikap, cara berpakaian,
b. Aspek social.
Seorang anak jalanan tidak mungkin ditunggui oleh babby sitter.
c. Aspek budaya.
Cara bicara orang Jawa berbeda dengan orang Sunda.
Kapan sebaiknya pengamatan dilakukan?Selama masih ingin menjadi actor.
Apa guna pengamatan?Agar menjadi memori untuk dibangkitkan lagi dalam melengkapi peran.
Apa yang paling penting ketika seseorang berada di atas panggung?Mengingat
apa tujuan dari tokoh yang diperankannya sehingga dia tau persis apa
yang akan dilakukannya. Tujuan itu harus disampaikan pada penonton.
Misalnya ada seorang laki – laki dan perempuan kehilangan anak.Tujuannya
ketika berada dipanggung adalah mencari anaknya. Dengan demikian, dia
tahu persis apa yang akan dilakukannya di atas panggung.
Dalam menjalankan perannya, bagaimanakah seseorang harus berakting?Dalam
berakting, seorang actor tidak boleh berpura – pura. Dia harus
menciptakan kebenaran peran. Ketika bermain sebagai orang gila, dia
harus benar – benar menjadi orang gila. Seorang actor harus sesungguhnya
menjadi peran itu sehingga penonton yakin bahwa dia memang tokoh yang
sedang diperankannya.
Apa yang membuat permainan actor / aktris dinilai bagus?Seorang
actor/aktris dinilai bagus permainannya bukan karena tampang, peranan
atau ceritanya. Bukan pula karena dia mampu menangis terus dari awal
sampai akhir sandiwara. Seorang actor/aktris dikatakan bagus jika dapat
bermain dalam peranan apa saja.
Apa yang terpenting dilakukan seorang actor?a. Konsentrasi
Aktor
harus menghafal naskah dan menjadikannya bagian dari dirinya, lalu
menyampaikannya kepada penonton secara baik dan meyakinkan. Daya ingat
(daya hafal) menjadi lebih tajam karena konsentrasi. Konsentrasi adalah
untuk menjadi peranan.
b. Imajinasi.
Tanpa imajinasi, permainan menjadi kering.
c. Kerja sama.
Terutama daengan lawan main dan alat – alat panggung.
Kenapa seorang actor harus berkonsentrasi menghafal dan menjadikan hafalan bagian dari dirinya?Kalau
tidak menjadi bagian dari dirinya,aktor akan terlihat kaku dan terkesan
menghafal saat tampil dipanggung. Terkesan menghafal adalah yang paling
tidak boleh dilakukan oleh seorang actor dipanggung.
Bagaimana jika konsentrasi seorang actor kurang baik?Dia
dapat mengganggu jalannya latihan atau pertunjukan. Jika dia salah
kata, orang bisa tidak mengerti. Kata yang terbalik – balik berakibat
tidak akan dimengerti oleh lawan main atau penonton.
Seorang actor harus berkonsentrasi pada apa saja?a. Hafalan dialog naskah dan nyanyian jika ada nyanyian.
b. Penonton, jika penonton bereaksi atau merespons permainan.
c. Gerakan. Aktor harus ingat kapan bergerak dan bergerak kemana, dan berbuat apa ditempat itu.
Kenapa pemain harus berkonsentrasi sebelum pertunjukan dimulai?Konsentrasi
sangat diperlukan untuk memusatkan pikiran hanya kepada apa yang akan
dilakukan diatas panggung. Tanpa konsentrasi, mungkin dipanggung bisa
lupa dialog atau lupa giliran masuk. Dengan konsentrasi, begitu panggung
dibuka, pemain sudahsiap untuk apa saja. Berdialog, menyanyi, menari,
bermain pedang. Atau apa saja sesuai karakter tokohnya.
Sebelum pertunjukan dimulai,jam berapa pemain harus berada di tempat pertunjukan?Pentas
malam hari biasanya dimulai pada pukul 20.00. Pemain dan seluruh
pendukung pertunjukan harus dating pada pukul 14.00 untuk pengenalan
lingkungan. Pukul 16.00 atau 17.00 pemain melakukan pemanasan dan mulai
berdandan. Pada pukul 18.00 para pemain makan,disambung briefing oleh
sutradara. Kemudian dilanjutkan dengan berdo’a bersama. Setengah jam
sebelum pukul 20.00, semua harus berkonsentrasi untuk menyatukan seluruh
energi luar dalam demi suksesnya pertunjukan. Akhirnya pentas dimulai
hingga pukul 22.00 atau 23.00. Sesudah pentas, ada sutradara yang
melakukan evaluasi malam itu juga, tapi ada yang melakukan evaluasi esok
malamnya.
Apa yang dimaksud dengan imajinasi?Imajinasi
itu seperti khayalan. Tapi (dalam teater) imajinasi adalah nyata.
Misal, jika seorang actor membayangkan ada sebuah apel ditangannya, maka
dia harus dapat membayangkan apel tersebut secara utuh. Aktor harus
dapat membayangkan besarnya, beratnya, warnanya, bintik – bintiknya,
tangkainya diatas atau dibawah sampai rasanya. Bagaimana memakannya,
dicuci dulu atau tidak, dikupas dulu atau tidak, dipotong dulu atau
langsung dimakan. Yang terpenting, actor itu harus dipercaya dengan apa
yang diimajinasikannya. Ketika seorang aktor berimajinasi memegang apel
dan memakannya, maka dia betul – betul merasakan bahwa apel tersebut
dipegang dan dimakan sehingga penonton betul – betul percaya bahwa aktor
itu sedang makan apel.
Bagaimana kalau perannya orang yang marah – marah dan harus menampar?Jika
harus marah, seorang actor harus betul – betul marah sehingga lawan
mainnya merasakan kemarahan tersebut. Jika menampar seorang actor tidak
boleh menampar sungguhan. Dia harus punya kesadaran dan menggunakan
teknik menampar. Kesadaran dalam acting itu perlu,supaya dia tampak
seperti ditampar atau sedang meanampar. Dia harus merasakan seperti
sungguh – sungguh ditampar atau sedang menampar sehingga penonton pun
yakin apa yang telah dilakukannya itu benar dan meyakinkan.
Bagaimana melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan?a. Melalui pengamatan / observasi.
b. Kalau tak ada yang bisa mengami, bisa baca buku, Koran atau beartanya pada orang lain yang pernah mengalami.
c. Lakukan dengan imajinasi. Didalam imajinasi semua akan tergambar.
Apa yang harus dilakukan ketika seseortang mendapat / menerima peranan?a. Membaca naskah dengan seksama.
b.
Mengetahui identitas tokoh yang akan diperankannya (usia, jenis
kelamin, marital status, pendidikan maupun asal etnis-geografis).
c.
Mengetahui latar belakang social, ekonomi dan budaya (cara bicara,
logat),dan segala atribut yang menyertainya, seperti cara berpakaian,
sikap dan pandangan hidupnya, dan nilai – nilai moral/social budaya.
Misal, ada tokoh yang tidak mungkin memakai warna merah karean warna
merah dalam kondisi social budayanya dianggap sakral. Atau mungkin
karena didekat rumahnya banyak banteng, dia nggak mungkin pakai baju
warna merah.
d. Mengetahui alas an dan tujuan keberadaan tokoh yang diperankan.
Apa perbedaan acting didepan panggung dan didpan kamera?Medianya
berbeda tapi aktingnya sama. Namun karena anggung punya jarak dengan
penonton, volume suara harus lebih keras. Bicara tidak boleh terburu –
buru. Kamera punya pengatur jarak dan mikrofon yang merekam suara. Jadi,
bicara tidak perlu berteriak. Ekspresi tidak boleh terlalu besar karena
akan terkesan over acting.
Bagaimana jika actor menangis?a. Konsentrasi
b.
Mengingat pengalaman sedih yang pernah membuat kita menangis, missal
dimarahi orang tua. Pengalaman itu diingat lagi sampai hati tersentuh
sehingga membuat kita sedih sampai keluar air mata (memory of emotion).
Mana yang lebih sulit, main pantomim atau teater?Pantomim
adalah salah satu dari unsur teater. Dalam pelatihan olah tubuh, akan
alatihan – latihan agar actor mampu mengolah tubuhnya dengan lentur.
Pengetahuan pantomim akan dipergunakan sebagai dasar berangkat untuk
latihan – latihan itu.
Eksptresi bias juga disebut sebagai ‘bahasa
wajah’ atau ‘bahasa tubuh’. Pantomom sering disebut sebagai bahasa wajah
dan tubuh sebab mereka tidak menggunakan kata/bahasa yang baku. Kadang
mereka menggunakan bunyi/suara, tapi tak jelas apa. Segala sesuatu yang
hendak disampaikan hanya diucapkan lewat ekspresi wajah dan tubuh. Meski
begitu, para pemain pantomim berupaya keras agar penonton bias memahami
setiap ekspresi yang disajikan.
Bagaimana cara menghilangkan grogi?a. Konsentrasi.
b. Ingat kepada tujuannya diatas panggung. Kalau tidak tahu untuk apa tujuannya berada diatas panggung, pasti akan grogi.